Sepatumerah : kumpulan artikel yang dipublikasi

..ehm, belum semua sih :"> - masih harus membongkar-bongkar komputer untuk nemuin file tulisan yang lainnya.

Tuesday, August 22, 2006

Say it With Smileys

A: Dasar gila! :)
B: Enak aja gue dikatain gila! :(
A: Bukannya emang? :P
B: Iya sih, tapi dikit :D


PARA internet-addict tentu udah nggak asing lagi dengan tanda :), :(, :P, dan :D yang ada di belakang tiap kalimat di atas. Tanda-tanda itu disebut dengan emoticon, singkatan dari emotive icon, yaitu tanda-tanda yang mampu mengekspresikan emosi dan perasaan kita. Yup, setiap tanda itu ada artinya, seperti :) artinya kita sedang tersenyum (atau senang), :( sedih, :P artinya menjulurkan lidah (ngalelewe, kalau bahasa Rusianya sih), dan tanda :D artinya tersenyum lebar.

Emoticon yang dipakai pada kutipan percakapan di atas hanyalah emoticon standar, yang semua orang sudah kenal. Sebenarnya, masih ada jenis emoticon lainnya, seperti misalnya >:) artinya devilish, lalu X-( artinya marah, dan masih banyak lagi yang masing-masing memiliki arti tersendiri. Saya pernah menemukan emoticon yang mewakili bersiul, memukul, dan menembak. Mau tau seperti apa? Yah, coba aja cari di search engine, http://www.yahoo.com atau http://google.com, lalu masukkan kata emoticon sebagai keyword lalu search, kalian pasti bakal bingung sendiri saking banyaknya! Oh, ya selain emoticon, istilah lain yang digunakan untuk menyebut tanda-tanda ini adalah smiley.

Mau tau siapa si kreatif yang awalnya menemukan emoticon atau smiley ini, sampai pada akhirnya menjadi satu konvensi umum di antara para internet-addict? Kevin MacKenzie pada tahun 1979, dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan tanda -) yang artinya menjulurkan lidah, tapi sayangnya, teknik menggunakan tanda ini nggak tertangkap maknanya oleh orang lain, sehingga nggak ada orang yang mau memakainya.

Lalu pada tahun 1981 sampai pertengahan 1982, Scott Fahlman dari Central Michigan University, melihat sering terjadinya kesalahpahaman di Bulletin board universitas tersebut (konsep Bulletin board ini, sama seperti konsep mailing list atau newsgroup di internet). Karena pesannya berbentuk tulisan, seringkali orang yang membacanya nggak bisa "menangkap" maksud si pengirim pesan.

Scott kemudian menyarankan untuk menggunakan :) untuk menunjukkan senang, dan :( untuk menunjukkan ketidaksenangan. Dan tanpa disadarinya, konvensi penggunaan tanda :) dan :( yang terjadi di Bulletin Board Universitas tersebut menyebar kemana-mana, dan berlanjut saat internet mulai booming, yang diikuti dengan pengembangannya sampai ratusan bahkan ribuan, yang bukan saja mewakili emosi atau perasaan, tapi bisa juga mewakili segala hal mulai dari hewan, pekerjaan, sampai tokoh terkenal. Coba deh cari lagi di search engine, pasti bisa ditemukan emoticon yang mewakili Pamela Anderson, Britney Spears, Gandhi, atau mungkin tokoh yang kamu suka!

Memang pemakaian emoticon atau smiley ini efektif untuk mencegah kesalahpahaman, karena konsep bulletin board (dan juga mailing list dan newsgroup) melibatkan orang-orang secara maya, di mana kita nggak bisa saling melihat ekspresi wajah dan bahasa tubuh satu sama lain, hanya tulisan-tulisan yang mewakili keberadaan mereka. Dan deretan huruf mana bisa sih menunjukkan apakah orang itu sedang marah, kesal, senang, tertawa dan lainnya?

Coba deh, kalau misalnya kalimat pertama kutipan perbincangan saya di atas dihilangkan emoticonnya, menjadi: Dasar gila! Hmm, agak-agak menyebalkan, nggak sih? Siapa juga yang mau disebut gila?

Terasa 'kan perbedaannya. Tulisan tanpa emoticon bisa menimbulkan kesalahpahaman, karena kita nggak bisa melihat, apakah si penulis pesan itu serius, atau bercanda. Hanya dengan menambahkan :), maka arti pesan dapat berubah.

(Rubrik Selancar, Suplemen Belia, Pikiran Rakyat)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home